Oleh: Mohammad Nur Fahmi Setyo Aji
Banyuwangi – Di tengah arus perubahan sosial yang cepat, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dihadapkan pada tantangan untuk tetap relevan sebagai organisasi kaderisasi sekaligus agen perubahan. Di Banyuwangi, semangat baru mulai tumbuh: membangun gerak kolaboratif menuju PMII yang progresif dan inklusif.
PMII Banyuwangi memiliki sejarah panjang dalam mengawal nilai-nilai keislaman dan kebangsaan. Namun, dinamika zaman menuntut pola gerakan yang lebih terbuka, adaptif, dan sinergis. Gerak kolaboratif menjadi kunci untuk menghidupkan kembali semangat pergerakan yang membumi dan berdampak langsung bagi masyarakat.
Ketua-ketua komisariat hingga kader di tingkat basis kini mulai menaruh perhatian lebih pada pola kerja yang melibatkan berbagai elemen. Kolaborasi tidak hanya dilakukan antar kader internal, tetapi juga menggandeng organisasi kepemudaan, komunitas sosial, akademisi, dan lembaga pemerintahan. Sinergi lintas sektor ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat eksistensi PMII sebagai bagian dari solusi sosial, bukan sekadar penggerak wacana.
Inklusivitas menjadi napas penting dalam arah baru gerakan ini. PMII Banyuwangi berkomitmen untuk membuka ruang bagi keberagaman pandangan dan latar belakang kader tanpa menghilangkan identitas keislaman dan keindonesiaannya. Prinsip ini sejalan dengan nilai dasar PMII yang menjunjung tinggi humanisme, keadilan sosial, dan toleransi.
Selain itu, progresivitas kader juga perlu diwujudkan melalui penguatan kapasitas di bidang riset, advokasi, serta penguasaan teknologi digital. Di era informasi, ruang dakwah dan perjuangan tidak lagi terbatas pada forum fisik, melainkan juga di dunia maya. PMII Banyuwangi harus mampu hadir di ruang digital dengan narasi-narasi yang mencerahkan, kritis, dan berakar pada nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah.
Gerak kolaboratif ini bukan sekadar slogan, melainkan langkah konkret menuju pergerakan yang lebih matang dan berdampak. Setiap kader memiliki peran penting untuk menjaga semangat tersebut agar tidak berhenti di tataran konsep. Ketika kolaborasi dijalankan dengan konsisten, PMII Banyuwangi akan tumbuh menjadi organisasi yang kuat secara ideologi, terbuka terhadap perubahan, dan peka terhadap kebutuhan masyarakat.
PMII tidak hanya harus hadir di ruang-ruang akademik, tetapi juga di tengah denyut kehidupan sosial masyarakat Banyuwangi. Sebab pada akhirnya, keberhasilan sebuah gerakan diukur dari sejauh mana ia mampu memberi manfaat dan inspirasi bagi lingkungannya.
Dengan semangat kolaboratif, PMII Banyuwangi melangkah menuju masa depan yang progresif dan inklusif menjadi rumah gerakan yang tidak hanya berpikir untuk perubahan, tetapi juga bekerja nyata untuk mewujudkannya.

					




