SUMENEP | DetakIndo.com – Sebanyak 598 mahasiswi Universitas Annuqayah antusias menghadiri Seminar Women Movement bertema “Breaking the Glass Ceiling: Mendobrak Stereotip Gender dalam Era Modern” yang diselenggarakan pada Rabu (23/7/2025). Acara yang berlangsung meriah ini berhasil memberikan pencerahan baru tentang peran perempuan dalam perspektif Islam modern.
Seminar yang dimoderatori oleh Sitti Ummu Kulsum, S.Ag. ini menghadirkan keynote speaker dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur, dan Dr. Esti Sri Rahayu, S.P., M.P. Turut hadir sebagai penyaji, aktivis perempuan Nunung Fitriana, M.Pd., dan Nyai Nafidzatin Nadhor, S.Ag., yang dikenal sebagai native speaker sekaligus penulis buku yang telah terbit luas.
“Banyak stereotip gender terhadap perempuan yang berkembang di masyarakat sebenarnya tidak melenceng dari ajaran Islam, namun sering disalah artikan karena kebiasaan atau budaya daerah tertentu,” ungkap Ibu Nunung Fitriana, M.Pd., saat menyampaikan materinya.
Para pemateri menekankan pentingnya perempuan untuk peduli terhadap diri sendiri sebagai langkah awal mengembangkan potensi. Mereka juga mengkritisi ketidak setaraan gender yang sering memojokkan perempuan, padahal secara kodrat, laki-laki dan perempuan memang memiliki perbedaan hakiki yang tidak berarti adanya superioritas atau inferioritas.
“Kesalahan pemahaman sering terjadi ketika budaya lokal dicampur dengan aturan agama, sehingga menciptakan stereotip yang merugikan perempuan,” jelas Nyai Nafidzatin Nadhor, S.Ag.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Putri, Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Putri, Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Putri, Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP) Putri, serta mahasiswi Universitas Annuqayah secara umum.
Peserta tampak antusias mengikuti diskusi yang membahas berbagai isu gender dalam perspektif Islam modern. Materi yang disampaikan dinilai sangat relevan untuk diterapkan dalam kehidupan nyata, mulai dari pentingnya kepedulian diri hingga cara memecah stereotip gender yang selama ini berkembang di masyarakat.
Seminar ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi mahasiswi untuk lebih memahami peran dan hak mereka sebagai perempuan Muslim dalam era modern, sekaligus mendobrak berbagai stereotip yang selama ini membatasi ruang gerak perempuan dalam berkarya dan berkontribusi bagi masyarakat.