SUMENEP | DetakIndo.com – Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Annuqayah Mengecam Tindakan Intimidasi oknum Koramil Guluk-Guluk pasca kegiatan Haul Syuhada Kiai Abdullah Sajjâd yang diselenggarakan oleh PAC Ansor Kecamatan Guluk-Guluk. Minggu (31/8/2025).
Dengan penuh kesadaran akan pentingnya menjaga marwah ulama serta menjunjung tinggi nilai-nilai kebebasan berpendapat dan berkegiatan dalam negara demokrasi, Presiden Mahasiswa Universitas Annuqayah menyatakan sikap tegas atas tindakan yang dilakukan oleh pihak Koramil Guluk-Guluk pasca terselenggaranya kegiatan Haul Syuhada Kiai Abdullah Sajjâd.
“Kami menilai bahwa tindakan aparat terhadap panitia dan pihak-pihak terkait setelah acara merupakan bentuk intimidasi yang tidak semestinya terjadi, terutama terhadap kegiatan keagamaan dan penghormatan terhadap ulama pejuang yang telah memberikan kontribusi besar bagi perjuangan bangsa,” ungkap A Rahman Al Mahfudy
Kegiatan haul ini adalah bentuk penghormatan terhadap para syuhada, khususnya Kiai Abdullah Sajjâd, yang merupakan simbol perlawanan terhadap penjajahan dan teladan dalam memperjuangkan keadilan serta kebenaran. Tidak ada alasan yang sah bagi aparat keamanan untuk bersikap represif terhadap kegiatan keagamaan yang berjalan damai dan tertib.
Dengan itu Ketua BEM Universitas Annuqayah menyatakan:
1. Mengecam keras tindakan intimidasi yang dilakukan oleh oknum Koramil Guluk-Guluk terhadap panitia dan pihak yang terlibat dalam kegiatan haul Syuhada kiai Abdullah sajjad
2. Menuntut klarifikasi dan permintaan maaf terbuka dari pihak koramil Guluk-Guluk atas perlakuan yang diperbuat.
3. Meminta pemerintah dan lembaga pengawas TNI untuk meninjau kembali pola pendekatan aparat terhadap masyarakat sipil, terutama dalam konteks kegiatan kultural, religius, dan akademik.
Kami berdiri teguh bersama nilai-nilai perjuangan para ulama. Apa yang terjadi pasca haul bukan sekadar persoalan teknis keamanan, tetapi menyentuh soal harga diri dan warisan perjuangan pesantren.